“Astral Abyss” Mengguncang Dunia Game Indonesia dengan Visual Epik dan Kontroversi

“Astral Abyss” Mengguncang Dunia Game Indonesia dengan Visual Epik dan Kontroversi
“Astral Abyss” Mengguncang Dunia Game Indonesia dengan Visual Epik dan Kontroversi

Yukixux.com – Game Astral Abyss, action RPG terbaru dari studio Indonesia Agate, menjadi sorotan di kalangan gamer Tanah Air setelah rilis globalnya pada 15 Mei 2025 untuk PC, PS5, dan Xbox Series X/S. Game ini memukau dengan visual berbasis Unreal Engine 5 yang menampilkan dunia fantasi gelap bertema kosmik. Menggabungkan mitologi Nusantara dengan elemen sci-fi. Namun, Astral Abyss juga memicu kontroversi akibat narasi sensitif tentang konflik antargalaksi yang dianggap menyindir isu geopolitik global.

Dalam Astral Abyss, pemain berperan sebagai Kael, seorang pemburu artefak dari kepulauan fiktif Nusaraya, yang terjebak dalam perang antarplanet melawan entitas kosmik bernama Voidborn. Gameplay-nya menggabungkan pertarungan cepat ala Devil May Cry dengan eksplorasi open-world mirip Elden Ring. Dilengkapi sistem crafting berbasis mitologi seperti “Keris Bintang” yang terinspirasi dari budaya Jawa. Game ini dipuji karena visualnya yang memukau dan narasi mendalam, dengan skor rata-rata 8.8/10 dari IGN dan 90/100 dari Metacritic.

Kontroversi muncul setelah unggahan di X menyoroti dialog dalam game yang diduga mengkritik imperialisme modern, memicu debat di kalangan netizen Indonesia. Sebagian gamer memuji Agate karena berani menyuarakan isu global, sementara lainnya menilai narasi tersebut “terlalu politis” untuk sebuah game. “Ini seni, tapi harusnya fokus ke hiburan, bukan sindiran,”

Hingga kini, Astral Abyss telah terjual 2 juta kopi global, dengan 30% penjualan dari Asia Tenggara. Kominfo menyatakan tidak ada rencana pembatasan, namun mengimbau gamer untuk bijak menanggapi konten sensitif. Keberhasilan ini menegaskan posisi Agate sebagai pelopor industri game Indonesia, sekaligus memicu diskusi tentang batas kreativitas dalam game.

Wuthering Waves 2.0: Petualangan Baru di Dunia Solaris-3 yang Epik!

Wuthering Waves 2.0: Petualangan Baru di Dunia Solaris-3 yang Epik!
Wuthering Waves 2.0: Petualangan Baru di Dunia Solaris-3 yang Epik!

Yukixux.com – Wuthering Waves 2.0 pada 20 Mei 2025 untuk PC, PS5, iOS, dan Android. Game action RPG open-world ini, yang telah diunduh 40 juta kali sejak Mei 2024, memperkenalkan wilayah baru, Black Shores, di dunia Solaris-3. Dengan skor 80/100 di Metacritic. Game yang seru unruk di mainkan solo maupun bermain team.

Pemain mengendalikan Rover, menjelajahi Black Shores dengan bioma futuristik dan teka-teki lingkungan. Dua Resonator baru, seperti Zhezhi (Glacio, support), menambah variasi pertarungan hack-and-slash.

Selain itu, mode Echo Hunting memungkinkan pemain mengumpulkan relik untuk upgrade. Sistem gacha (Convene) tetap jadi andalan, meski beberapa pemain mengeluh tingkat drop rendah.

Pembaruan ini menghadirkan cerita baru tentang misteri Tacet Discord, memperdalam narasi. Event musiman bertema Hari Batik 2025 menawarkan skin eksklusif, disambut antusias gamer Indonesia.

Dengan demikian, Wuthering Waves sukses memadukan budaya lokal dan gameplay dinamis. Namun, bug kecil di quest awal Black Shores dikeluhkan komunitas.

Kuro Games berjanji merilis patch perbaikan pada Juni 2025. “Kami dengar masukan pemain,” kata Direktur Kreatif, Li Wei. Oleh karena itu, bonus Lunite diberikan sebagai kompensasi. Game ini juga menarik perhatian komunitas esports dengan mode kompetitif baru. Dengan harga freemium dan pembaruan rutin, Wuthering Waves terus memikat penggemar RPG.

Wuthering Waves – Action RPG Open-World yang Epik

Wuthering Waves – Action RPG Open-World yang Epik
Wuthering Waves – Action RPG Open-World yang Epik

Yukixux.com – Wuthering Waves, dikembangkan oleh Kuro Games, adalah action RPG open-world yang dirilis pada Mei 2024. Hingga Mei 2025, game ini telah mencapai lebih dari 30 juta unduhan global, memikat pemain dengan dunia pasca-apokaliptik Solaris-3, grafis ala anime, dan gameplay aksi yang intens. Game ini bersaing ketat di pasar RPG seluler berkat kualitasnya yang tinggi.

Pemain berperan sebagai Rover, menjelajahi dunia luas dengan bioma beragam, dari gurun hingga pegunungan. Gameplay menggabungkan pertarungan real-time dengan mekanisme hack-and-slash, memungkinkan pemain mengendalikan tim hingga tiga karakter (Resonators) dengan elemen seperti Fusion, Glacio, atau Havoc. Hingga 2025, ada 25+ Resonators yang dapat diperoleh melalui sistem gacha (Convene). Eksplorasi, teka-teki, dan mode Tower of Adversity menawarkan tantangan tambahan.

Game ini mendapat pujian atas pembaruan rutin, seperti versi 1.4 (2024) yang memperkenalkan wilayah baru dan event musiman. Kolaborasi 2025 menghadirkan skin bertema budaya dan hadiah eksklusif. Meski belum memiliki esports resmi, Wuthering Waves populer di kalangan streamer dan komunitas. Model freemium memungkinkan akses gratis ke cerita utama, dengan pembelian Lunite untuk gacha.

Wuthering Waves dipuji karena visual memukau, soundtrack epik, dan mekanisme pertarungan yang responsif, tetapi sistem gacha sering dikritik karena biayanya. Game ini meningkatkan keterampilan strategi dan refleks, meski risiko kecanduan perlu diperhatikan. Dengan cerita yang mendalam dan dunia yang imersif, Wuthering Waves menjadi pilihan utama penggemar RPG.